Seringkali kita sebagai manusia pasti pernah merasa emosi,'
cara yang paling tepat pada saat menemua keadaan seperti itu adalah tarik nafas dan pejamkan mata anda sebentar, cepat atau lambat emosi anda akan mereda dgn sendirinya.
lalu relax kan otak anda dari hal yang menggan.
Amarah adalah salah satu emosi yang kita miliki dan merupakan respon yang sangat manusiawi. Namun hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk tetap memelihara kebiasaan marah yang tidak sehat. Ada beberapa orang yang memiliki masalah untuk mengendalikan emosi ini, dan seringkali mengorbankan orang lain yang tidak seharusnya menerima amarah mereka. Kita tidak dapat menyangkal perasaan kita ketika merasa marah karena suatu hal, namun kita bisa mengendalikan dan mengontrol amarah kita sehingga kita tidak menyesal di belakang hari. Karena dalam keadaan marah, orang dapat mengucapkan atau melakukan hal-hal yang sangat berlebihan dan mungkin tidak masuk akal, tidak jarang juga dapat berakibat fatal. Lalu bagaimana caranya agar kita dapat mengatasi amarah ini? Simak 10 tips berikut: 1. Salah satu kunci penting untuk mengatasi amarah adalah dengan mengidentifikasikan atau mengenali akar masalah atau obyek penyebab kemarahan anda. Banyak orang yang mempunyai pergumulan dengan amarah yang kronis, bahkan tidak pernah benar-benar yakin tentang apa yang membuat mereka marah. Saat anda mengidentifikasi penyebab kemarahan anda, anda dapat mulai berurusan dengan hal tersebut. 2. Salah satu tujuan dari kemarahan seseorang bisa jadi adalah untuk menarik perhatian orang lain kepada diri mereka sendiri. Mereka sering merasa bahwa perhatian negatif masih lebih baik daripada tidak ada perhatian sama sekali. Jika anda merasa tidak dicintai atau dibutuhkan, ini dapat menjadi akar penyebab kemarahan anda. 3. Terimalah fakta bahwa sebagian besar hal-hal di dunia ini berada di luar kontrol anda. Bila anda mencoba mengontrol atau mengendalikan keluarga anda, teman-teman anda, atau situasi-situasi di sekitar anda secara berkelanjutan, jelas anda akan merasa frustasi. 4. Akar amarah anda mungkin disebabkan karena kurangnya pengampunan. Jika anda tidak pernah memaafkan atau mengampuni orang yang pernah menyakiti anda, anda sudah terperangkap dalam jebakan tak terlihat yang pelan-pelan akan menghancurkan diri anda sendiri. 5. Banyak orang yang dikuasai amarah ternyata membenci diri mereka sendiri. Kebencian terhadap diri sendiri inilah yang menjadi akar mengapa mereka cepat sekali bereaksi secara berlebihan terhadap maksud perkataan tertentu atau perbuatan tertentu atau situasi tertentu. Anda perlu mengenali diri anda sendiri, mungkin rasa benci itu berawal dari sikap atau perlakuan atau perkataan yang anda terima dimasa lalu, kemudian ambil keputusan untuk mengampuni dan menanamkan kebenaran dalam diri anda bahwa sudah selayaknya anda mencintai diri anda sendiri karena anda berharga dimataNya. Selain itu, mungkin anda perlu mempelajari beberapa kemampuan untuk mengontrol emosi anda dengan cara yang positif. 6. Anda mungkin marah karena hal-hal yang pernah dilakukan keluarga atau teman-teman anda di masa lalu, bahkan mungkin berpuluh-puluh tahun yang lalu. Tidaklah mustahil, bahkan mutlak dilakukan, untuk mengatasi kemarahan ini dan terus berjalan dengan kehidupan anda, namun anda harus meluangkan waktu untuk mengidentifikasi akar masalah anda dan memilih untuk mengampuni mereka yang telah menyakiti anda. 7. Dalam beberapa kasus, ada beberapa penyebab fisik yang logis untuk amarah. Jika anda menduga bahwa masalah anda berhubungan dengan ketidakseimbangan kimiawi dalam tubuh anda, akan lebih baik jika anda memeriksakan diri ke psikiater yang berkualifikasi. 8. Dalam prinsip kebenaran, tidak ada seorangpun yang benar-benar “dapat membuat anda marah”, meskipun mereka memprovokasi anda untuk marah. Anda dapat mengendalikan dan mengontrol respon anda terhadap orang-orang dan berbagai situasi. Posisi kontrol itu ada di tangan anda, bukan di tangan mereka. 9. Ada “tempat” untuk “kemarahan yang benar”. Firmannya dalam Efesus 4:26 telah memperingatkan kita, “Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu”. Dengan kata lain, jika anda marah, sangatlah penting untuk berurusan dengannya atau menghadapinya dan menyelesaikannya secepat mungkin. 10. Jika anda atau anggota keluarga anda sedang bergumul dengan masalah amarah ini, maka kecenderungan yang sering terjadi adalah, masalah itu tidak pergi dengan sendirinya. Sangatlah penting untuk mengidentifikasikan penyebab kemarahan tersebut dan mengambil langkah-langkah proaktif untuk mengatasinya. Pernah marah? Wajar... Yang tidak wajar adalah jika kita membiarkan amarah terus berkelanjutan tanpa pernah ditindaklanjutiggu pikiran anda,
Sabtu, 17 April 2010
Kamis, 15 April 2010
Kanker serviks atau kanker leher rahim (sering juga disebut kanker mulut rahim) merupakan kanker yang menyerang kaum wanita dan jumlah penderitanya meningkat beberapa tahun belakangan. Dari seluruh penderita kanker di Indonesia, sepertiganya adalah penderita kanker serviks. Kanker ini memang merupakan pembunuh wanita yang menakutkan. Memperoleh informasi tentang kanker ini dapat membantu lebih banyak wanita terhindar dari salah satu penyakit paling mematikan ini.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), infeksi ini merupakan faktor risiko utama kanker leher rahim. Setiap tahun, ratusan ribu kasus HPV terdiagnosis di dunia dan ribuan wanita meninggal karena kanker serviks, yang disebabkan oleh infeksi itu. Mengingat fakta yang mengerikan ini, maka berbagai tindakan pencegahan dan pengobatan telah dibuat untuk mengatasi kanker serviks atau kanker leher rahim.
Kanker serviks atau kanker leher rahim terjadi di bagian organ reproduksi seorang wanita. Leher rahim adalah bagian yang sempit di sebelah bawah antara vagina dan rahim seorang wanita. Di bagian inilah tempat terjadi dan tumbuhnya kanker serviks. Apa penyebab kanker serviks atau kanker leher rahim? Bagaimana cara pencegahannya? Serta bagaimana cara mengatasinya jika sudah terinfeksi HPV?
HPV
Kanker serviks disebabkan infeksi virus HPV (human papillomavirus) atau virus papiloma manusia. HPV menimbulkan kutil pada pria maupun wanita, termasuk kutil pada kelamin, yang disebut kondiloma akuminatum. Hanya beberapa saja dari ratusan varian HPV yang dapat menyebabkan kanker. Kanker serviks atau kanker leher rahim bisa terjadi jika terjadi infeksi yang tidak sembuh-sembuh untuk waktu lama. Sebaliknya, kebanyakan infeksi HPV akan hilang sendiri, teratasi oleh sistem kekebalan tubuh.
Penyebab dan Gejala Kanker Serviks
Kanker serviks menyerang daerah leher rahim atau serviks yang disebabkan infeksi virus HPV (human papillomavirus) yang tidak sembuh dalam waktu lama. Jika kekebalan tubuh berkurang, maka infeksi HPV akan mengganas dan bisa menyebabkan terjadinya kanker serviks. Gejalanya tidak terlalu kelihatan pada stadium dini, itulah sebabnya kanker serviks yang dimulai dari infeksi HPV dianggap sebagai "The Silent Killer".
Beberapa gejala bisa diamati meski tidak selalu menjadi petunjuk infeksi HPV. Keputihan atau mengeluarkan sedikit darah setelah melakukan hubungan intim adalah sedikit tanda gejala dari kanker ini. Selain itu, adanya cairan kekuningan yang berbau di area genital juga bisa menjadi petunjuk infeksi HPV. Virus ini dapat menular dari seorang penderita kepada orang lain dan menginfeksi orang tersebut. Penularannya dapat melalui kontak langsung dan karena hubungan seks.
Ketika terdapat virus ini pada tangan seseorang, lalu menyentuh daerah genital, virus ini akan berpindah dan dapat menginfeksi daerah serviks atau leher rahim Anda. Cara penularan lain adalah di closet pada WC umum yang sudah terkontaminasi virus ini. Seorang penderita kanker ini mungkin menggunakan closet, virus HPV yang terdapat pada penderita berpindah ke closet. Bila Anda menggunakannya tanpa membersihkannya, bisa saja virus kemudian berpindah ke daerah genital Anda.
Buruknya gaya hidup seseorang dapat menjadi penunjang meningkatnya jumlah penderita kanker ini. Kebiasaan merokok, kurang mengkonsumsi vitamin C, vitamin E dan asam folat dapat menjadi penyebabnya. Jika mengkonsumsi makanan bergizi akan membuat daya tahan tubuh meningkat dan dapat mengusir virus HPV.
Risiko menderita kanker serviks adalah wanita yang aktif berhubungan seks sejak usia sangat dini, yang sering berganti pasangan seks, atau yang berhubungan seks dengan pria yang suka berganti pasangan. Faktor penyebab lainnya adalah menggunakan pil KB dalam jangka waktu lama atau berasal dari keluarga yang memiliki riwayat penyakit kanker.
Sering kali, pria yang tidak menunjukkan gejala terinfeksi HPV itulah yang menularkannya kepada pasangannya. Seorang pria yang melakukan hubungan seks dengan seorang wanita yang menderita kanker serviks, akan menjadi media pembawa virus ini. Selanjutnya, saat pria ini melakukan hubungan seks dengan istrinya, virus tadi dapat berpindah kepada istrinya dan menginfeksinya.
Deteksi Kanker Serviks
Bagaimana cara mendeteksi bahwa seorang wanita terinfeksi HPV yang menyebabkan kanker serviks? Gejala seseorang terinfeksi HPV memang tidak terlihat dan tidak mudah diamati. Cara paling mudah untuk mengetahuinya dengan melakukan pemeriksaan sitologis leher rahim. Pemeriksaan ini saat ini populer dengan nama Pap smear atau Papanicolaou smear yang diambil dari nama dokter Yunani yang menemukan metode ini yaitu George N. Papanicolaou.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), infeksi ini merupakan faktor risiko utama kanker leher rahim. Setiap tahun, ratusan ribu kasus HPV terdiagnosis di dunia dan ribuan wanita meninggal karena kanker serviks, yang disebabkan oleh infeksi itu. Mengingat fakta yang mengerikan ini, maka berbagai tindakan pencegahan dan pengobatan telah dibuat untuk mengatasi kanker serviks atau kanker leher rahim.
Kanker serviks atau kanker leher rahim terjadi di bagian organ reproduksi seorang wanita. Leher rahim adalah bagian yang sempit di sebelah bawah antara vagina dan rahim seorang wanita. Di bagian inilah tempat terjadi dan tumbuhnya kanker serviks. Apa penyebab kanker serviks atau kanker leher rahim? Bagaimana cara pencegahannya? Serta bagaimana cara mengatasinya jika sudah terinfeksi HPV?
HPV
Kanker serviks disebabkan infeksi virus HPV (human papillomavirus) atau virus papiloma manusia. HPV menimbulkan kutil pada pria maupun wanita, termasuk kutil pada kelamin, yang disebut kondiloma akuminatum. Hanya beberapa saja dari ratusan varian HPV yang dapat menyebabkan kanker. Kanker serviks atau kanker leher rahim bisa terjadi jika terjadi infeksi yang tidak sembuh-sembuh untuk waktu lama. Sebaliknya, kebanyakan infeksi HPV akan hilang sendiri, teratasi oleh sistem kekebalan tubuh.
Penyebab dan Gejala Kanker Serviks
Kanker serviks menyerang daerah leher rahim atau serviks yang disebabkan infeksi virus HPV (human papillomavirus) yang tidak sembuh dalam waktu lama. Jika kekebalan tubuh berkurang, maka infeksi HPV akan mengganas dan bisa menyebabkan terjadinya kanker serviks. Gejalanya tidak terlalu kelihatan pada stadium dini, itulah sebabnya kanker serviks yang dimulai dari infeksi HPV dianggap sebagai "The Silent Killer".
Beberapa gejala bisa diamati meski tidak selalu menjadi petunjuk infeksi HPV. Keputihan atau mengeluarkan sedikit darah setelah melakukan hubungan intim adalah sedikit tanda gejala dari kanker ini. Selain itu, adanya cairan kekuningan yang berbau di area genital juga bisa menjadi petunjuk infeksi HPV. Virus ini dapat menular dari seorang penderita kepada orang lain dan menginfeksi orang tersebut. Penularannya dapat melalui kontak langsung dan karena hubungan seks.
Ketika terdapat virus ini pada tangan seseorang, lalu menyentuh daerah genital, virus ini akan berpindah dan dapat menginfeksi daerah serviks atau leher rahim Anda. Cara penularan lain adalah di closet pada WC umum yang sudah terkontaminasi virus ini. Seorang penderita kanker ini mungkin menggunakan closet, virus HPV yang terdapat pada penderita berpindah ke closet. Bila Anda menggunakannya tanpa membersihkannya, bisa saja virus kemudian berpindah ke daerah genital Anda.
Buruknya gaya hidup seseorang dapat menjadi penunjang meningkatnya jumlah penderita kanker ini. Kebiasaan merokok, kurang mengkonsumsi vitamin C, vitamin E dan asam folat dapat menjadi penyebabnya. Jika mengkonsumsi makanan bergizi akan membuat daya tahan tubuh meningkat dan dapat mengusir virus HPV.
Risiko menderita kanker serviks adalah wanita yang aktif berhubungan seks sejak usia sangat dini, yang sering berganti pasangan seks, atau yang berhubungan seks dengan pria yang suka berganti pasangan. Faktor penyebab lainnya adalah menggunakan pil KB dalam jangka waktu lama atau berasal dari keluarga yang memiliki riwayat penyakit kanker.
Sering kali, pria yang tidak menunjukkan gejala terinfeksi HPV itulah yang menularkannya kepada pasangannya. Seorang pria yang melakukan hubungan seks dengan seorang wanita yang menderita kanker serviks, akan menjadi media pembawa virus ini. Selanjutnya, saat pria ini melakukan hubungan seks dengan istrinya, virus tadi dapat berpindah kepada istrinya dan menginfeksinya.
Deteksi Kanker Serviks
Bagaimana cara mendeteksi bahwa seorang wanita terinfeksi HPV yang menyebabkan kanker serviks? Gejala seseorang terinfeksi HPV memang tidak terlihat dan tidak mudah diamati. Cara paling mudah untuk mengetahuinya dengan melakukan pemeriksaan sitologis leher rahim. Pemeriksaan ini saat ini populer dengan nama Pap smear atau Papanicolaou smear yang diambil dari nama dokter Yunani yang menemukan metode ini yaitu George N. Papanicolaou.
Langganan:
Postingan (Atom)